Pengertian Suhu dan Kalor
Pengertian suhu dan kalor
Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas suatu benda. Alat
ukur suhu disebut termomoter,kalor didefinisikan sebagai energi panas yg
dimiliki suatu zat.
macam-macam termometer:
a. Termometer alkohol.
Karena air raksa membeku pada – 400 C dan mendidih pada 3600, maka
termometer air raksa hanya dapat dipakai untuk mengukur suhu-suhu
diantara interval tersebut. Untuk suhu-suhu yang lebih rendah dapat
dipakai alkohol (Titik beku – 1300 C) dan pentana (Titik beku – 2000 C)
sebagai zat cairnya.
b. Termoelemen.
Alat ini bekerja atas dasar
timbulnya gaya gerak listrik (g.g.l) dari dua buah sambungan logam bila
sambungan tersebut berubah suhunya.
c. Pirometer Optik.
Alat ini dapat dipakai untuk mengukur temperatur yang sangat tinggi.
d. Termometer maksimum-minimum Six Bellani.
Adalah termometer yang dipakai untuk menentukan suhu yang tertinggi atau terendah dalam suatu waktu tertentu.
e. Termostat.
Alat ini dipakai untuk mendapatkan suhu yang tetap dalam suatu ruangan.
f. Termometer diferensial.
Dipakai untuk menentukan selisih suhu antara dua tempat yang berdekatan.
Konversi suhu
Skala celsius (titik lebur 0 ⁰C, titik didih 100⁰C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32⁰F, titik didih 212⁰F)
Skala reamur (titik lebur 0⁰R, titik didih 80⁰R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
T⁰C={9/5 T+32}⁰F atau T°F={5/9(T-32)}⁰C
Konversi suhu
Skala celsius (titik lebur 0 ⁰C, titik didih 100⁰C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32⁰F, titik didih 212⁰F)
Skala reamur (titik lebur 0⁰R, titik didih 80⁰R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
T⁰C={9/5 T+32}⁰F atau T°F={5/9(T-32)}⁰C
Pengertian Kalor
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda
yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka
kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya
jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada 3 faktor
massa zat
jenis zat (kalor jenis)
perubahan suhu
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan :
Q = m.c.(t2 – t1)
Dimana :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)
Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis
Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu
Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U
adalah kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas kalor (H) dan kalor jenis (c)
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius.
H = Q/(t2-t1)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
1 kg zat sebesar 1 derajat celcius. Alat yang digunakan untuk
menentukan besar kalor jenis adalah kalorimeter.
c = Q/m.(t2-t1)
Bila kedua persamaan tersebut dihubungkan maka terbentuk persamaan baru
H = m.c
Analisis grafik perubahan wujud pada es yang dipanaskan sampai menjadi
uap. Dalam grafik ini dapat dilihat semua persamaan kalor digunakan.
Grafik Perubahan Wujud Es
Keterangan :
Pada Q1 es mendapat kalor dan digunakan menaikkan suhu es, setelah suhu
sampai pada 0 C kalor yang diterima digunakan untuk melebur (Q2),
setelah semua menjadi air barulah terjadi kenaikan suhu air (Q3),
setelah suhunya mencapai suhu 100 C maka kalor yang diterima digunakan
untuk berubah wujud menjadi uap (Q4), kemudian setelah berubah menjadi
uap semua maka akan kembali terjadi kenaikan suhu kembali (Q5)
Untuk mencoba kemampuan silakan kkerjakan latihan soal dengan cara klik disini.
Hubungan antara kalor dengan energi listrik
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk
kebentuk yang lain. Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi
listrik dapat berubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya energi
kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Dalam pembahasan ini hanya
akan diulas tentang hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat
yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel
listrik, pemanas listrik, dll.
Besarnya energi listrik yang diubah
atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan. Sehingga secara
matematis dapat dirumuskan.
W = Q
Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :
W = P.t
Keterangan :
W adalah energi listrik (J)
P adalah daya listrik (W)
t adalah waktu yang diperlukan (s)
Bila rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 – t1) maka diperoleh persamaan ;
P.t = m.c.(t2 – t1)
Yang perlu diperhatikan adalah rumus Q disini dapat berubah-ubah sesuai dengan soal.
Asas Black
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian
disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang
bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan
berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama).
Secara matematis dapat dirumuskan :
Q lepas = Q terima
Yang
melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor
adalah benda yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan
maka akan diperoleh :
Q lepas = Q terima
m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)
Catatan yang harus selalu diingat jika menggunakan asasa Black adalah
pada benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 – ta) dan untuk benda yang
bersuhu rendah digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak
selalu yang ada diatas bergantung pada soal yang dikerjakan.
Pengertian Suhu
Jika kita bepergian ke daerah pegunungan sering merasa kedinginan,
pemasangan sambungan rel kereta api dibuat tidak rapat atau selalu
diberi celah, pemasangan kaca jendela dibuat ada celah atau tidak rapat
dengan bingkainya, terjadinya keretakan ubin keramik yang sudah dipasang
jika kepanasan serta pemasangan kabel transmisi listrik pada siang hari
dibuat kendor semua ini ada kaitannya dengan suhu.
Suhu
didefinisikan sebagai derajat panas atau dinginnya suatu benda. Secara
mikroskopik suhu menunjukkan pergerakan atau kandungan energi kinetik
dari partikel-partikel benda tersebut. Semakin tinggi suhu suatu benda
makin cepat partikel penyusun benda bergerak atau bergetar, semakin
rendah suhu suatu benda semakin lambat partikel penyusun benda bergerak
atau bergetar.
Apa si arti dari listrik dinamis..???
Listrik
dinamis itu ialah suatu gejala listrik yang diakibatkan oleh muatan
listrik yang serta-merta bergerak atau mengalir dalam suatu rangkaian
listrik.
Kalian udah tau semuakan tyentang aerus listrik,di SD pasti kita pernah lah belajar tentang arus listrik,,,.
Ok Arus listrik itu adalah suatu aliran muatan listrik yang dapat
bergerak atau mengalir dalam suatu benda atau alat penghantar listrik
atau panas, yang diakibatkan karena adanya suatu perbedaan potensial
listrik dimana di antara kedua ujung penghantar. Arus listrik ini
mengalir dari tempat yang rendah atau memiliki potensial listrik ke yang
lebih tinggi yaitu ke tempat yang memiliki potensial listrik lebih
rendah atau kecil.
Kuat arus listrik adalah banyaknya suatu muatan
listrik yang dapat mengalir dalam suatu penghantar tiap satu satuan
waktu. Kuat arus listrik ini dapat dinotasikan dengan menggunakan simbol
/ dan memiliki satuan ampere (A). Kuat arus listrik dirumuskan sebagai
berikut.
i = Q/t dan Q = n x
Badan potensial
listrik yaitu banyaknya suatu energi listrik yang harus dikeluarkan
untuk memindahkan setiap satu satuan muatan listrik. Besarnya perbedaan
potensial listrik dari dua titik dalam rangkaian listrik memengaruhi
banyaknya muatan listrik yang mengalir.
Amperemeter merupakan alat
yang dapat digunakan untuk mengukur suatu kuat arus listrik yang
mengalir pada suatu rangkaian. Amperemeter bukan hanya dipasang dengan
parallel saja tapi itu juga dapat dipasang secara seri juga dalam
rangkaian lisrik. Sementara kalau Voltmeter itu adalah alat yang
digunakan untuk mengukur beda potensial pada listrik dalam rangkaian
listrik . Voltmeter itu dipasang paralel dalam rangkaian.
Hukum ohm menerangkan hubungan antara kuat arus, tegangan, dan hambatan listrik. Hukum ohm berbunyi:
“Kuat arus yang melalui suatu penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar.”
Secara matematis, hukum Ohm dinyatakan sebagai berikut.
i = V/R
dengan:
i = kuat arus listrik (ampere)
V = beda potensial/tegangan (volt)
R = hambatan/resistansi listrik (ohm)
Resistansi atau yang lebih sering dikenal dengan hambatan listrik
adalah bilangan yang menyatakan hasil bagi antara beda potensial ujung
penghantar dengan kuat arus listrik yang melalui penghantar tsrsebut.
Nilai resistansi/hambatan listrik dinyatakan dengan simbol R dan
memiliki satuan ohm (O). Alat listrik ini punya sifat sebagai hambatan
listrik yang disebut dengan resistor. Nilai hambatan listrik pada suatu
rangkaian dapat ditentukan dengan cara berikut.
1. Pengukuran tak langsung
Pengukuran tak langsung itu caranya menggunakan perhitungan nilai
pembacaan tegangan melalui voltmeter serta kuat arus listrik melalui
amperemeter.
2. Pengukuran langsung
Dengan menggunakan ohmmeter, yaitu alat untuk mengukur hambatan listrik.
3. Pembacaan kode warna pada resistor
4. Perhitungan matematis.
Kalian ada yang tahu nggak tentang konduktifitas listrik..???
Konduktivitas atau daya hantar listrik itu adalah kemampuan pada suatu
zat untuk menghantarkan suatu arus listrik. Berdasarkan sifat
konduktivitasnya, benda-benda dapat terbagi menjadi tiga golongan,
yaitu:
1. Konduktor, yakni benda yang bisa menghantarkan arus
listrik dengan baik. Contohnya kayak besi, baja, tembaga, aluminium, dan
perak.
2. Isolator, yaitu benda yang nggak bisa atau sulit dalam
proses menghantarkan arus listrik dengan baik. Contohnya kayak karet,
kayu, plastik, dan asbes.
3. Semikonduktor, yakni suatu benda
yang apabila pada suatu tingkatan suhu rendah maka sifatnya sebagai
isolator sementara jika pada suatu tingkatan suhu dinaikkan mak mereka
dapat berubah menjadi konduktor. Contohnya kayak silikon, germanium, dan
arsen.
Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa:
“Besar arus yang masuk titik percabangan soma dengan besar arus yang keluar dari
titik percabangan tersebut.”
Rangkaian listrik adalah rangkaian alat-alat listrik yang terhubung teraliri dalam suatu rangkaian listrik.
1. Berdasarkan terbuka atau tertutupnya ujung rangkaian, rangkaian listrik itu dapat terbagi atas dua macam, yaitu:
a. Rangkaian terbuka adalah rangkaian yang memiliki ujung sehingga arus
tidak dapat mengalir.
b. Rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung sehingga
arus dapat mengalir.
2. Berdasarkan cabangnya, rangkaian listrik dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu:
a. seri (berurutan) b.paralel (bercabang)
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Mata pelajaran fisika ini diajarakan di Madrasah Aliyah dari kelas X,
XI, dan XII. Dasar diberikannya Mata Pelajaran Fisika adalah pada Permen
Diknas Nomor 24 Tahun 2006 yang pelaksanaannya dituangkan dalam
Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Fisika
merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi
maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di
bidang fisika material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang
mampu memuat banyak informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu
yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang
baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam.
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta pengurangan dampak
bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang
baik tentang fisika.
Pada tingkat SMA/MA, fisika dipandang penting
untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa
pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada siswa, mata
pelajaran Fisika dimaksudkan sebagai wahana untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan
sehari-hari. Kedua, mata pelajaran Fisika perlu diajarkan untuk tujuan
yang lebih khusus yaitu membekali siswa pengetahuan, pemahaman dan
sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan
yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Pembelajaran
Fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah
satu aspek penting kecakapan hidup.
Tujuan mata pelajaran sesuai dengan yang tertuang dalam standar isi diuraikan di bawah ini, sebagai berikut:
Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain
Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan
menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen
percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan
berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif
maupun kuantitatif
Menguasai konsep dan prinsip fisika serta
mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri
sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknolog
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum
Memahami materi tentang kuat arus listrik, beda potensial atau tegangan
listrik, hubungan antara tegangan listrik, kuat arus listrik, penerapan
hukum ohm dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antara hambatan kawat
dengan jenis kawat dan ukuran kawat, hambatan disusun seri, hambatan
disusun paralel, gabungan sumber tegangan, Hukum I Kirchoff, Hukum II
Kirchoff.
Tujuan Khusus
Membedakan jenis alat ukur listrik.
Menyebutkan fungsi alat ukur listrik.
Menjelaskan cara pengukuran kuat arus listrik.
Menjelaskan cara pengukuran tegangan listrik.
Menuliskan definisi kuat arus listrik dengan benar.
Menuliskan bunyi hukum Ohm dengan benar.
Menghitung kuat arus berdasarkan hukum Ohm bila data tersedia secukupnya.
Menentukan hambatan sebuah resistor melalui grafik V-I dengan tepat.
Menjelaskan hubungan antara hambatan, panjang dan luas penampang sebuah konduktor dengan benar.
Menentukan hambatan sebuah resistor bila diketahui hambatan jenis bahan konduktor itu dan data lainnya diketahui.
Menjelaskan hukum I Kirchoff dengan benar.
Menentukan kuat arus pada suatu titik percabangan bila data yang diperlukan tersedia.
Menentukan kuat arus pada salah satu resistor dari suatu rangkaian yang terdiri dari 3 resistor disusun seri paralel.
Menghitung kuat arus pada suatu rangkaian yang terdiri dari 3 resistor
disusun seri paralel dan dihubungkan dengan baterai yang memiliki
hambatan dalam tertentu bila data diperlukan tersedia.
Menentukan hambatan sebuah alat listrik yang spesifikasinya (Watt – Volt) diketahui.
Mengubah satuan energi dari Joule menjadi Kwh dari data yang diketahui.
Menentukan daya terpasang dari sebuah lampu yang dipasang pada sumber
tegangan yang spesifikasinya diketahui bila data minimal yang
dibutuhkan.
BAB II
KEGIATAN BELAJAR 1
HUKUM OHM
KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan tentang konsep Hukum Ohm dan aplikasinya.
MATERI POKOK
Kuat arus listrik
Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V)
Hubungan antara Tegangan listrik (V) dan Kuat arus listrik (I)
Penerapan hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari
Hubungan antara hambatan kawat dengan jenis kawat dan ukuran kawat
Rangkaian Komponen Listrik
Jembatan wheatstone
Susunan seri-paralel sumber tegangan
URAIAN MATERI
Kuat Arus Listrik
Pernahkah Saudara mendengar kata kuat arus listrik? Coba diingat! Di
rumah Saudara lampu menyala disebabkan oleh aliran listrik dalam
rangkaian arus bolak-balik. Jika Saudara menghubungkan lampu listrik
kecil dan baterai dengan kabel, apa yang terjadi? Lampu akan menyala,
yang disebabkan oleh aliran listrik dalam rangkaian arus searah. Aliran
listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu
penghantar. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan
arah dengan arah gerak elektron. Muatan listrik dalam jumlah tertentu
yang menembus suatu penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu
tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Jadi kuat arus listrik
adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tiap
satuan waktu.
BAB VI
EVALUASI
MAKSUD DAN TUJUAN EVALUASI
Materi yang akan dievaluasi adalah materi fisika konsep Listrik dinamis
meliputi; kuat arus listrik, beda potensial atau tegangan listrik,
hubungan antara tegangan listrik, kuat arus listrik, penerapan hukum ohm
dalam kehidupan sehari-hari, hubungan antara hambatan kawat dengan
jenis kawat dan ukuran kawat, hambatan disusun seri, hambatan disusun
parallel, gabungan sumber tegangan, Hukum I Kirchoff, Hukum II Kirchoff.
Untuk mengevaluasi hasil akhir dengan menetapkan kriteria yang
digunakan untuk menilai evaluasi dalam modul ini. Kriteria penilaian
yang digunakan dengan menggunakan skala penilaian sebagai berikut:
Nilai < 40 = sangat kurang
Nilai 41 – 60 = kurang
Nilai 61 – 68 = cukup
Nilai 69 – 79 = baik
Nilai > 80 = sangat baik
MATERI EVALUASI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan
pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan
Standar Penilaian.
Materi evaluasi dibedakan menurut kompetensi yang
ditetapkan materi listrik statis yaitu menjelaskan penerapan listrik
statis dari awal sampai akhir modul ini yang dijabarkan ke dalam
indikator pencapaian meliputi;
Membedakan jenis alat ukur listrik.
Menyebutkan fungsi alat ukur listrik.
Menjelaskan cara pengukuran kuat arus listrik.
Menjelaskan cara pengukuran tegangan listrik.
Menuliskan definisi kuat arus listrik dengan benar.
Menuliskan bunyi hukum Ohm dengan benar.
Menghitung kuat arus berdasarkan hukum Ohm bila data tersedia secukupnya.
Menentukan hambatan sebuah resistor melalui grafik V-I dengan tepat.
Menjelaskan hubungan antara hambatan, panjang dan luas penampang sebuah konduktor dengan benar.
Menentukan hambatan sebuah resistor bila diketahui hambatan jenis bahan konduktor itu dan data lainnya diketahui.
Menjelaskan hukum I Kirchoff dengan benar.
Menentukan kuat arus pada suatu titik percabangan bila data yang diperlukan tersedia.
Menentukan kuat arus pada salah satu resistor dari suatu rangkaian yang terdiri dari 3 resistor disusun seri paralel.
Menghitung kuat arus pada suatu rangkaian yang terdiri dari 3 resistor
di susun seri paralel dan dihubungkan dengan baterai yang memiliki
hambatan dalam tertentu bila data diperlukan tersedia.
Menentukan hambatan sebuah alat listrik yang spesifikasinya (Watt – Volt) diketahui.
Mengubah satuan energi dari Joule menjadi Kwh dari data yang diketahui.
Menentukan daya terpasang dari sebuah lampu yang dipasang pada sumber
tegangan yang spesifikasinya diketahui bila data minimal yang
dibutuhkan.
SOAL-SOAL EVALUASI
Pilihlah jawaban yang paling benar di antara a, b, c, d dan e!
Dalam suatu petir tertentu diamati dua kilatan cahaya terjadi setiap
menit dan muatan dalam setiap kilatan adalah 120 C. Berapakah kuat arus
rata-rata?
1 A
2 A
4 A
60 A
240 A
Tegangan 1 V
diberikan pada ujung-ujung sebuah resistor 10 Ω selama 2 sekon. Muatan
total yang lewat melalui kawat dalam selang waktu ini adalah ….
200 C
20C
2 C
0,050 C
0,005 C
Ketika dihubungkan ke sumber tegangan 100 V, elemen pemanas listrik
menarik arus 5A. ketika dihubungkan ke sumber tegangan 120 B, elemen
pemanas listrik menarik arus …
4,2 A
5,0 A
5,4 A
6,0 A
7,5 A
Hambatan penghantar akan membesar bila menggunakan penghantar yang:
Lebih panjang
Massa jenisnya lebih besar
Hambatan jenisnya lebih besar
Luas penampang lebih besar
Ketentuan yang benar adalah …
(1), (2), dan (3)
(1), (2), (3) dan (4)
(1) dan (3)
(2) dan (4)
(4) saja
Tabel di bawah ini merupakan hasil percobaan lima jenis kawat yang mempunyai hambatan yang sama.
Kawat panjang Luas penampang
x y
2x y
0,5x 3y
0,2x 2y
5x 1/3y
Berdasarkan tabel di atas. Kawat yang mempunyai hambatan jenis terbesar adalah…
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Karena pengaruh panjang penghantar, pada rangkaian listrik timbul arus
sebesar 400 mA. Upaya yang dilakukan agar kuat arusnya menjadi 800 mA
adalah …
panjang penghantar ditambah menjadi 2x nya.
diganti penghantar sejenis yang berdiameter setengahnya.
diganti penghantar sejenis yang berdiamter 2x nya.
panjang penghantar dikurangi menjadi setengahnya.
diganti penghantar lain yang lebih kecil hambatan jenisnya
Seutas kawat memiliki hambatan 2Ω. Kawat ini kemudian ditarik, tanpa
mengubah volum, suhu atau hambatan jenisnya, sehingga garis tengahnya
dikurangi setengah nilai semula. Hambatan kawat itu sekarang, dalam ohm
adalah…
2
4
8
16
32
BAB VII
PENUTUP
TINDAK LANJUT
Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran dalam modul ini, Saudara
diharapkan untuk mencari rujukan yang sesuai dengan materi dalam modul
dan membaca beberapa sumber yang terkait yang terdapat di perpustakaan
pada Balai diklat tempat Diklat berlangsung. Supaya lebih bermakna,
susunlah hasil bacaan Saudara dalam bentuk satu laporan singkat.
Untuk materi percobaan, Saudara dapat lakukan di laboratorium pada Balai
Diklat tempat diklat berlangsung atau dapat dilakukan di tempat kerja
masing-masing (sekolah/madrasah) secara individu. Jika ada hal-hal yang
kurang dipahami dalam melakukan percobaan Saudara dapat menanyakan
kepada teman di tempat kerja atau pada kelompok MGMP MA fisika di kota
Saudara.
Jika Saudara belum dapat mendapatkan nilai sesuai dengan
kriteria ketuntasan, maka hendaknya Saudara menyelesaikan soal-soal di
bawah ini untuk menindak lanjuti kekurangan nilai.
Sebutkan alat ukur kuat arus!
Sebutkan alat ukur beda potensial/tegangan!
Apakah satuan dari tegangan?
Tuliskan lambang dari hambatan/tahanan!
Hitung kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat penghantar, bila
besarnya hambatan kawat 10 ohm. Dan ujung-ujungnya diberi tegangan
sebesar 1,2 kV!
HARAPAN
Konsep-konsep yang terdapat dalam materi
Listrik Dinamis merupakan mata diklat pendalaman materi dalam modul
ini, yang harus dikuasai oleh peserta diklat. Penguasaan atas materi
dalam modul ini bersifat mutlak karena berhubungan standar kompetensi
yang harus dikuasai oleh guru mata pelajaran fisika pada tingka madrasah
aliyah dan merupakan materi minimal yang harus dikuasai peserta diklat
yang akan disajikan dalam proses pembelajaran di kelas.
Dengan
mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat memahami dan mampu
mengaplikasikan isi modul dan mengkombinasikan dengan berbagai sumber
belajar yang terdapat di tempat kerja masing-masing, terutama dapat
mentransfer kepada siswanya masing-masing.
Untuk memperdalam materi ini Saudara dapat mempelajari buku-buku yang menunjang dengan materi fluida, diantaranya:
Halliday Resnick , Fisika Jilid 2. Erlangga, Jakarta, 2002.
Tipler. Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 2 (terjemah), Erlangga, Jakarta,2006.
Young & Freedman, Fisika universitas Jilid 2 (terjemah), Erlangga, Jakarta, 2006.
KUNCI JAWABAN
Kegiatan belajar 1
Latihan 1
Kuat arus lsitrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir di dalam kawat penghantar tiap satuan waktu.
Ampremeter atau coulomb /sekon
Diketahui; I = 2 A
t = 15 menit = 900 sekon
ditanyakan: Q = …
jawab:
I = Q/t
Q = I.t
= 2 . 900 = 1800 C
Diketahuti: l = 50 cm = 0,5 m
A = 2 mm2 = 2 x 10-6 m2
R = 100 Ω
Ditanyakan: �� =
Jawab:
R = �� l/A
�� = R.A/l
= 100 . 2 x 10-6/ 0,5 = 4 x 10-4 ohmeter
Tes Mandiri 1
1. D (muatan)
2. C
3. C (lurus dengan tegangan)
4. E (sebanding dengan hambatan)
5. E
6. A (ampere meter)
7. E
8. E
9. C (luas penampang dan hambat jenisnya)
10. E
Kegiatan Belajar 2
Latihan 2
1. Arah arus listrik pada rangkaian listrik yaitu arah arus keluar dari
kutub positif melalui rangkaian luar menuju kutub negatif.
2. Amperemeter
3. Disusun secara seri
4. Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
5. Penyelesaian: Σ Imasuk = I2 + I2 = 10 + 5 = 15A
I3 + I4 = 5 + 7 = 12A arahnya keluar dari titik B berarti I5 pastilah
berarah keluar dari titik b sehingga: Σ Imasuk = I3 + I4 + I5 = 12 + I5
Akhirnya = Σ Imasuk = Σ Ikeluar
I1 + I2 = I3 + I4 + I5
15 = 12 + I5
I5 = 15 – 12 = 3 A
I5 = 3 ampere arahnya keluar dari titik B
Tes Mandiri 2
1. C (dataran tinggi ke dataran rendah)
2. B (positif)
3. D (kecil)
4. C (setuju)
5. C (Hukum I Kirchhoff)
6. C (Hukum II Kirchhoff)
7. A
8. E
9. B
10. D
Kegiatan Belajar 3
Latihan 3
1. Diketahui : R = 1000 Ω ;
I = 2 A ;
t = 600 S
Ditanya : W = ……
Jawab : W = I2 R t = (2 A) 2 (1000 S) (600 S)
= 2,4 x 106 J
2. Diketahui : R = 25 Ω;
t = 600 S;
W = 6 x 104 J
Ditanya : I =……
Jawab : W = I2 R t
I2 = W/Rt
I2 = 6 x 104 J
25 x 600
I2 = 4
I = 2 A
Tes Mandiri 3
Diketahui : R = 50 Ω; V = 12 V
Ditanya : Daya P = …….
Jawab : P = 2,88 Watt
Diketahui : P = 100 Watt ;
V = 220 V
Ditanya : R = ……
Jawab : P = → R = 484 Ω
Diketahui : P = 350 W ;
V = 220 V ;
t = 4 h
Ditanya : energi dalam KWh, W = ……..
Jawab : W = P . t = (350) (4)
W = 1400 kWh
W = 1,4 kWh
Diketahui : h = 100 m, = 50 m3s–1
g = 10 ms–2 ,
P = 1000 kg m–3
= 8090 = 0,8
Ditanya : daya listrik P = ?
Jawab : P = h = g h
P = (0,8) (1000) (50) (10) (100)
P = 40 . 106 W
P = 40 MW
Diketahui : P = 100 W, V = 220 V,
t = 1200 s, m = 5 liter
T0 = 30 oC,
c = 4200 J/kg 0C
Ditanya : Suhu akhir, T = ……..
Jawab : P. t = m c ΔΤ
ΔΤ = 5,7 oC
Suhu akhir, T = To + ΔΤ
T = 30 0C + 5,7 oC
T = 35,7 oC
Kegiatan Belajar 4
Latihan 4
1. Hasil pengamatan = 30/50 x 100 m A
= 60 m A.
2.
Tes Mandiri 4
1. A
2. E
3. C
4. A
5. C
Soal Evaluasi
B
B
A
C
E
A
B
Tindak lanjut
1. Ampere meter
2. Voltmeter
3. volt
4. R
5. Diketahui: R = 10 ohm
V = 1,2 kV = 1.200 volt
Ditanyakan: I = .…
Jawaban: V = I.R
I = V/R = 10 1.200
I = 100 Ampere
GLOSSARIUM
Amperemeter. Alat untuk mengukur arus listrik
Alternating current (AC) atau arus bolak balik. Arus listrik yang arhnya senantiasa berbalik arah secara teratur (periodic).
Arus listrik. aliran partikel-partikel bermuatan positif yang melalui
konduktor (walau sesungguhnya elektro-elektron bermuatan negatiflah yang
mengalir melalui konduktor. Arus listrik hanya mengalir dalam suatu
rangkaian tertutup.
Direct current (DC), atau arus searah. Arus yang listrik yang selalu mengalir dalam satu arah.
Daya listrik. Energi listrik per satuan waktu.
Energi listrik. Kemampuan untuk melakukan usaha yang sumbernya berasal dari listrik.
Galvanometer. Alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik lemah dan mendeteksinya
GGL (gaya gerak listrik). Tegangan antarkedua kutub sumber tegangan jika sumber tegangan tak berbeban (tidak mensuplai arus)
Hambatan listrik. diberi lambang R. perbandingan beda potensial pada
sebuah komponen listrik terhadap arus yang melintas melaluinya. Jadi,
hambatan (resistansi) merupakan ukuran perlawanan komponen terhadap
aliran muatan listrik.
Hukum I Kirchhoff. Dua hukum yang berhubungan
dengan rangkaian lsitrik, pertama kali dirumuskan oleh G.R Kirchhoff
(1824-1887). Bunyi: pada rangkaian lsitrik yang bercabang, jumlah kuat
arus yang masuk pada suatu titik cabang dengan jumlah kuat arus yang
keluar pada titik cabang.
Hukum II Kirchhoff. Di dalam sebuah
rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (ε) dengan
penurunan tegangan (IR) sama dengan nol.
Joule. Satuan untuk energi lsitrik
KWH (Kilo watt hour). Satuan yang menunjukkan besarnya energi yang dipakai
Kalor. Panas yang dikandung oleh suatu zat
Kuat arus. Berasnya arus yang mengalir dalam suatu rangkaian
Multimeter. Alat untuk mengukur
Paralel. Bentuk rangkaian listrik yang saling terhubung dengan sumber listrik langsung tanpa percabangan
Seri. Bentuk rangkaian listrik yang saling terhubung dengan sumber listrik dengan percabangan
Tegangan/beda potensial jepit. Tegangan antar kedua kutub sumber tegangan jika sumber tegangan berbeban.
Voltmeter. Alat untuk mengukur
Watt. Satuan untuk daya listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar