Rabu, 26 November 2014

identitas mahasiswa

IDENTITAS MAHASISWA

Sebuah identitas pasti dimiliki oleh setiap orang sebagai ciri khas yang dia miliki baik itu berupa status, jabatan, maupun ciri fisik. Identitas yang dimiliki seseorang dapat membedakan orang tersebut dengan yang lainnya. Komponen dari sebuah identitas minimal mencakup 2 hal, yaitu terdapatnya ciri, serta adanya individu. Mahasiswa merupakan status lanjutan dari siswa. Dengan dilengkapi kata “maha” di depan kata “siswa” ini menandakan bahwa individu yang mempunyai status sebagai mahasiswa tersebut memiliki suatu hal yang melebihi siswa baik itu dalam hal potensi yang dimilikinya, posisi di kehidupan bermasyarakat, maupun peranannya di lapisan masyarakat. Sehingga pengertian identitas mahasiswa adalah ciri khas yang dimiliki seseorang berstatus mahasiswa dengan ciri khasnya yang memiliki kapasitas lebih dari sekedar seorang siswa.

Identitas mahasiswa terdiri dari potensi, posisi, dan peran ( PoPoPe) mahasiswa. Secara garis besar seorang mahasiswa mempunyai 3 potensi, yaitu hard skill, soft skill, dan idealisme. Hard skill merupakan kemampuan yang didapatkan seorang mahasiswa selama di bangku perkuliahan berupa keahlian suatu bidang yang ditekuninya dan didapatkan dengan cara seperti menerima materi dari dosen, melakukan praktikum di laboratorium, dan mengikuti kuliah praktek. Potensi yang kedua yaitu soft skill, seperti kemampuan memimpin, komunikasi, manajerial, dan public speaking. Sebuah kemampuan yang didapatkan secara tidak instan melainkan dengan berbagai proses yang harus dilalui. Soft skill tidak didapatkan di bangku perkuliahan, tetapi didapatkan di organisasi. Softskill ini sangatlah penting karena berkaitan dengan modal mahasiswa saat menghadapi dunia kerja yang tentunya tidak bisa hanya mengandalkan hardskill. Potensi ketiga yaitu idealisme. Mahasiswa sudah selayaknya bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Idealisme adalah suatu paham yang ia pegang sehingga dapat menganalisis suatu permasalahan berdasarkan kebenaran ilmiah. Berdasarkan asal katanya, idealisme juga dapat diartikan sebagai paham yang menuntut suatu hal berlaku sempurna selayaknya yang diinginkan. Suatu idealisme datang dari prinsip hidup yang dipegang oleh mahasiswa tersebut.

Identitas yang kedua yaitu posisi, posisi mahasiswa adalah sebagai masyarakat sipil. Di lapisan masyarakat sipil, mahasiswa termasuk ke dalam akademia, yaitu orang-orang yang terlibat dalam pendidikan tinggi. Identitas yang ketiga yaitu peran mahasiswa. Peran mahasiswa mencakup 2 hal, yaitu penerus bangsa dan pendidik penerus bangsa, dan terjun langsung ke masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dengan potensi yang dimilikinya. Contoh nyata sebagai penerus bangsa dan pendidik penerus bangsa adalah keikutsertaan mahasiswa dalam proses kaderisasi. Dalam proses kaderisasi, mahasiswa baru dididik, ditempa, dipersiapkan untuk menjadi mahasiswa yang sebenarnya, agar mengetahui peranan mahasiswa yang sangat dibutuhkan di lapisan masyarakat, untuk menghilangkan keegoisan ataupun sikap apatis seorang mahasiswa. Semakin banyak waktu yang dilalui semakin matang seorang mahasiswa, semakin banyak pengetahuan dan pengalamannya. Tetapi, sebagai proses regenerasi, perlu adanya penurunan nilai yang telah didapatkan kepada adik-adik tingkat. Setelah melalui kaderisasi, mengikuti berbagai kegiatan, maka terkumpullah ilmu dan pengalaman itu dan sudah waktunya untuk diturunkan ke generasi selanjutnya dengan cara mendidik mereka melalui kaderisasi. Untuk peran mahasiswa yang kedua, tugas mahasiswa itu bukan hanya belajar di bangku kuliah tapi ada peran serta mahasiswa untuk terjun langsung menyelesaikan masalah di masyarakat dengan potensi yang dimilikinya yaitu hardskill, softskill, dan idealisme. Jika hanya belajar saja, bukankah sama dengan kondisi mereka saat menjadi siswa? Tidak ada perkembangan jika hanya seperti itu. Untuk melaksanakan peran ini dapat dilakukan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kampus yang bergerak melayani masyarakat atau dapat dikatakan bahwa objek dalam kegiatan tersebut adalah masyarakat. Peran ini juga selalu dilakukan dengan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) sebagai salah satu program kerja wajib setiap himpunan jurusan.

Melihat realita mahasiswa sekarang, hanya sebagian kecil mahasiswa yang paham dimana posisinya dan melaksanakan peranannya berdasarkan potensi yang dimiliki mereka. Masih banyak mahasiswa yang hanya mementingkan akademiknya saja tanpa pernah peduli dengan keadaan masyarakat di sekitarnya. Masih banyak mahasiswa yang menutup mata, menutup telinga dan memalingkan wajah pada permasalahan di masyarakan yang seharusnya mereka selesaikan. Untuk itulah perlu adanya suatu kaderisasi yang dapat membukan mata mereka terhadap realita yang ada dan juga meluluhkan hati mereka yang keras terhadap kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar